Jepara MEMPUNYAI LOKASI STRATEGIS YANG DAPAT DIBANGUN PLTN

BUPATI JEPARA, Drs. Hendro Martojo, MM. :
JEPARA TIDAK PUNYA BATUBARA DAN MINYAK, TAPI MEMPUNYAI LOKASI STRATEGIS YANG DAPAT DIBANGUN PLTN, BAGI KAMI SAMA SAJA DENGAN MEMPUNYAI BATUBARA DAN MINYAK
Siapa tak kenal nama Jepara, daerah ini sudah populer hingga ke manca nagara, baik dari latar belakang sejarah yang panjang jauh sebelum negeri ini diproklamirkan, atau pun dari kisah perjuangan Kartini yang memperjuangkan emansipasi bagi kaum wanita, mau pun karena ukiran-ukirannya yang indah.
Di era teknologi canggih ini, tentu saja masyarakat Jepara tidak ingin ketinggalan dalam pemanfaatan teknologi modern untuk membangun daerahnya. Etos perjuangan yang diwariskan para pendahulunya bagi masyarakat Jepara adalah sebagai modal semangat juang untuk membangun negeri yang damai dan sejahtera. Kalau diulang tahun Kota Jepara yang sudah berusia empat ratus lima puluh tujuh tahun ini, diadakan gelar National event Jepara Tech Expo 2006, ini adalah dalam rangka pengembangan kapasitas daerah melalui optimalisasi potensi sector eknonomi strategis. Dalam gelar acara yang dibuka resmi oleh Menristek, Dr. Kusmayanto Kadiman ini, diserahkan bibit padi unggul Diah Suci hasil penelitian Batan secara simbolis, oleh Kepala Batan, Prof. Dr. Soedyartomo Soentono, M.sc. Ph.D. yang diterima langsung oleh Bupati Jepara, Drs. Hendro Martojo, MM untuk selanjutnya disebar luaskan kepada para petani di daerah Jepara. Padi unggul Diah Suci tersebut pada tahun 2005 sudah diuji tanam di daerah Jepara dan hasilnya sangat memuaskan hingga para petani di daerah ini berkeinginan untuk terus mengembangkan bibit padi tersebut. Merealisasi permintaan ini melalui kemitraan dengan Pemda Jepara, Batan memprogramkan memberikan bantuan bibit varietas padi unggul Diah suci sebanyak 2,1 ton dan dari program tersebut berbarengan dengan acara penyerahan secara simbolis telah diserahkan 600 kg, selebihnya akan segera menyusul.
Khusus mengenai rencana membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Jepara, terutama bagaimana kesiapan pemda Jepara, dalam kesempatan yang terbatas Media Kita berhasil mewawancarai Bupati Jepara saat mengunjungi stand pameran Batan, di lokasi Jepara Tech Expo 2006. berikut cuplikan wawancara tersebut:
Kalau rencana PLTN Jepara pada tahun 2016 sudah mulai beroperasi, tentu pembangunan fisiknya paling tidak harus sudah dimulai pada tahun 2010. Bagaimana kesiapan Pemda Jepara menanggapi hal ini.
Masalah PLTN, yang penting kita sosialisasi dulu, karena pada prinsipnya ramah dan kenyamanan, harus lebih intensip disampaikan sejak awal kepada warga masyarakat, teori-teori dimulainya pembangunan fisik yang paling pokok adalah itu. Hal itu dibarengi dengan community developmentnya, mengenalkan produk-produk Batan yang sifatnya bisa meningkatkan sandang pangan papan kepada masyarakat dan nampak nyata.
Menurut pantauan Pemerintah Daerah Jepara, bagaimana sikap masyarakat Jepara dalam menanggapi pembangunan PLTN di daerah ini.
Kalau masyarakat lokal sebenarnya tidak ada masalah, karena seperti misalnya tapak yang di Lemah Abang, itu jauh dari pemukiman, jadi (masyarakat red.) relatif tidak banyak terusik, apakah itu blok merah, yang kuning, atau yang biru, blok-blok yang strategis-strategis dari lokasi tapak PLTN, itu kelihatannya tidak mengusik pemukiman, barangkali di situ tidak ada masalah.
Kalau PLTN jadi dibangun di Jepara, tentu akan menambah pendapatan asli daerah (PAD), apa yang bisa dilakukan Pemda Jepara untuk hal tersebut.
Kami telah titipkan kepada Batan kemaren, bahwasannya Peraturan Pemerintah yang akan dibuat, dalam rangka upaya hukum adanya pabrik nuklir ini (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir. Red.), itu hendaknya disana sudah mencantumkan kontribusi-kontribusi bagi daerah itulah nanti yang kita ambil. Sebab itu seperti misalnya kabupaten yang punya tambang batubara, mereka menikmati hasil dari batubara itu, mereka yang mempunyai tambang minyak juga bisa menikmati minyaknya. Tapi daerah Jeporo ini tidak punya batubara, tidak punya minyak, namun mempunyai tempat yang strategis, yang hanya satu-satunya yang mungkin (PLTN red.) dibangun di Jawa adalah di Jepara. Tempat strategis itu bagi kami sama dengan kalau kita mempunyai batubara, atau minyak, karena dengan lokasi strategis tadi pabrik (PLTN red.) bisa dibangun disitu dan bisa menghasilkan listrik. Itulah di PP-nya hendaklah dicantumkan bahwa kita harus mendapatkan kontribusi dari potensi lokasi yang strategis itu. Jadi kalau Jepara ini seperti Singapura, dia tidak punya sumber daya alam apa pun, tapi lokasinya strategis, inilah yang menjadi bagian dari daya saing Jepara.
Adakah kekhawatiran masyarakat setempat tentang teknologi nuklir.
Kekhawatiran masyarakat Jepara kepada teknologi nuklir bagaimana pun tetap ada, makanya yang penting sosialisasi yang harus semakin ditingkatkan untuk meyakinkan kepada warga masyarakat bahwasannya teknologi nuklir untuk listrik ini “aman”. Kemudian yang kedua community development tadi, sumbangan apa yang dapat diberikan oleh pemerintah pusat dalam hal ini yang sifatnya nuklir (hasil penelitian dari teknologi nuklir. Red.) yang manfaat dan punya nilai produksi tinggi bagi masyarakat, seperti misalnya sumbangan benih padi Diah Suci kenapa tidak diperbanyak.
Sejak kapan Padi Unggul Diah Suci dikembangkan di Jepara
Padi Unggul Diah Suci ditanam di Daerah Jepara sudah mulai dikembangkan pada tahun 2005 di atas area seluas empat hektar, di Bumiharjo ya hasilnya lumayan bagus. Pertama padinya tahan dari hama wereng, yang kedua dia mempunyai hasil produksi yang lumayan signifikan. Kalau padi biasa bisa 6 ton per hektar, dia (Diah Suci red.) bisa 8 ton per hektar, artinya kering sawah, ini nilai tambah dari hasil teknologi nuklir tadi. Itulah salah satu contoh community development, nuklir untuk comunitas damai, suatu bagian dari sosialisasi agar masyarakat ini mempunyai pemikiran yang sama pada produksi elektrik. (pembangunan pltn red.)
Ranking: 5

{ 0 comments... read them below or add one }

Posting Komentar

berbagi untuk beramal...CMIIW (^_^)V

 
© Ata Quincy Jepara All Rights Reserved